Kota Gorontalo. tazmiera.com- Sudah beberapa bulan terakhir ini hampir seluruh wilayah Daerah di provinsi Gorontalo setiap hari diguyur hujan, bahkan kadang seharian penuh. Hujan sesungguhnya adalah anugerah dari Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya. Hujan adalah ciptaan Allah, tak seorang pun yang mampu mendatangkan hujan sebagaimana Allah mendatangkan hujan. Sebab Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah berfirman, “Dan di antara
tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila
Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan
yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41]: 39).
Dikala hujan deras turun disitulah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah pernah bersabda, “Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: bertemunya dua pasukan, menjelang shalat dilaksanakan, dan saat hujan turun” (HR Baihaqi’).
Bahkan Rasulullah pernah berdoa, “Ya Allah,
turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah,
turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan
tempat tumbuhnya pepohonan” (HR Bukhari).
Karena itu, jika kemarau dirasakan terlalu
panjang hingga kekeringan, maka kaum Muslimin dianjurkan melaksanakan shalat
Istisqa, meminta hujan kepada Allah Subhanahu Wata’ala (SWT) Sang Pencipta
kemarau dan hujan.
Sebab fenomena kemarau dan hujan adalah dua
tanda-tanda kekuasaan Allah untuk menjadi renungan bagi manusia. Sebelum
melaksanakan shalat Istisqa, dianjurkan untuk berpuasa, bersedekah, dan
bertobat. Saat pelaksanaan Istisqa, dianjurkan seluruh warga keluar bersama
anak-anak dan hewan-hewan ternak dengan memakai pakaian yang sederhana dengan
terus memanjatkan doa yang khusyuk dan merendahkan hati.
Dalam perspektif teologis, musim kemarau
maupun hujan adalah bagian dari peringatan dan teguran dari Allah bagi manusia.
Dari Aisyah berkata, apabila Rasulullah melihat mendung atau angin (kencang)
terlihat (perubahan) di wajahnya, lalu aku bertanya: “Wahai Rasulullah, aku
lihat manusia bergembira ketika melihat mendung karena berharap akan turun
hujan, tetapi aku lihat engkau ketika melihatnya (mendung), aku mengetahui dari
wajahmu engkau tidak menyukainya.”
Lalu Rasulullah bersabda: “Wahai Aisyah, tidak ada yang memberi keamanan akan datangnya azab (kecuali Allah) yang telah mengazab suatu kaum dengan angin (kencang), padahal kaum tersebut melihat azab itu lalu mereka mengatakan: ‘Ini hanya mendung yang akan menurunkan hujan kepada kami’ (padahal itu adalah azab Allah).(QS al-Ahqaf: 24]” (HR Bukhari dan Muslim).
Peringatan dan teguran Allah kepada manusia
berkaitan erat dengan perilaku manusia dalam menyikapi kehidupan, alam dan
sesama manusia. Terhadap alam dan lingkungan, manusia terbukti telah melakukan
berbagai kerusakan.
Manusia telah melakukan berbagai eksplorasi
bumi dan hutan hingga merusak ekosistem keseimbangan alam yang telah Allah atur
keseimbangannya secara sistemis dan sistematis. Eksplorasi sumber daya
alam besar-besaran dan pembakaran hutan dengan tujuan materialisme oleh
segelintir manusia kapitalis dengan mengabaikan aspek teologis dan kesejahteraan
rakyat adalah bentuk kezaliman kemanusiaan.
Allah telah mengingatkan manusia untuk
menjaga keseimbangan alam yang telah Allah tata sedemikian rupa bagi kebaikan
manusia seluruhnya. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Tumbuh-tumbuhan dan
pohon-pohonan, kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan
langit dan Dia letakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas
tentang neraca itu. Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi neraca itu. (QS ar-Rahmaan: 3-9).
Secara umum di Gorontalo terutama seperti di
Boalemo pedalaman, hujan deras yang melanda kadang disertai angin ribut yang
membuat pepohonan tumbang hingga merusak rumah dan harta benda. Kadang juga
derasnya hujan membawa dampak bencana tanah longsor dan banjir seperti yang
terjadi beberapa saat lalu di Bone Bolango dan beberapa titik di wilayah
kelurahan di Kota Gorontalo. Janganlah itu dianggap musibah yang membawa
kerugian bagi manusia. Ada maksud-maksud tersembunyi dari Allah SWT sebagai
peringatan hamba-Nya.
Kesalahan
dan perusakan lingkungan demi keuntungan duniawi akan mendatangkan bencana bagi
manusia itu sendiri. Ketidakseimbangan lingkungan alam akan mendatangkan
kekeringan jika musim kemarau, dan akan mendatangkan banjir dan tanah longsor
saat musim hujan.